Hola gaes,
Ketemu lagi kita, kali ini aku kembali menulikan Review salah satu novel karya penulis cerita horor favoritku Ciayo Indah. Novel berikut adalah novel terbitan pertama dari seluruh rangkaian novel beliau.
Penulis : Ciayo Indah
Penerbit : Ujwart Media
ISBN : 9786025732669
Blurb :
Tak pernah terbayangkan dalam hidup Uli, dia akan
bersinggungan dengan bebagai macam dedemit, jin dan hantu gentayangan.
Bermula dari pembakaran terhadap seorang ibu dari sahabat
kecilnya selepas magrib – yang ia saksikan secara langsung – kehidupannya berubah
diikuti teror demi teror. Uli terbawa kepada arus yang membuatnya harus
mempertaruhkan nyawanya sendiri.
Cerita yang menegangkan , lucu, romantis, sedih, haru,
bercampur jadi satu. Semuanya ada dalam kisah perjalanan Uli dan kawan-kawannya
dalam menyibak misteri yang meneror kehidupan mereka juga penduduk kampung.
Berikut reviewnya
Novel ini sangat menarik bagiku karena alurnya yang ringan. Mengangkat
tema horor di suatu perkampungan pada tahun 1980-an membuat pembaca seolah
masuk kedalam cerita dengan setting yang begitu lugas di tuturkan oleh penulis.
Ketiadaan alat komunikasi seperti handphone misalnya menambah greget pembaca
akan situasi yang terjadi pada masa itu.
Buku pertama dari dwilogi Misteri Magrib ini membuka awal
kisah tentang hantu gentayangan yang penuh misteri bernama Dahlia. Hantu perempuan
ini digambarkan begitu cantik namun kejam lagi sadis. Tak hanya menebar teror menakutkan tapi
Dahlia juga membunuh warga kampung satu persatu. Acaknya korban yang terbunuh
menambah rumit menguak sebab musabab hantu ini merajalela.
Cerita dituntun oleh Uli tokoh utama dalam novel ini, gadis
manis sederhana dan sedikit penakut ini mulai mendapati teror sejak
kepulangannya ke kampung halaman begitu selesai kuliah di kota. Baru saja
mengunjungi rumah teman masa kecilnya Uli malah disambut dengan kematian ibu
sahabatnya yang membakar dirinya sendiri. Meski kejadian tersebut disinyalir
bahwa si ibu memang sebelumnya dianggap sakit jiwa oleh warga setempat tapi
beberapa kejanggalan membuat Uli tak mudah percaya begitu saja.
Selain itu Uli pun kerap di teror di rumahnya sendiri baik
saat ia sendirian maupun saat orang tua dan adiknya yang tampan Jalu ada di rumah.
Salah satu yang membuatku tak bisa berhenti membaca semua
karya Ciayo Indah adalah scene horornya yang benar-benar diluar nurul. Adegan saat
Uli mengintip lubang kunci pintu kamarnya untuk melihat siapa yang membuat
kegaduhan tengah malam betul-betul membuatku bergidik ngeri sendiri. Bahkan Uli
pun diceritakan sampai pipis di lantai kamarnya sendiri karena tak berani
keluar kamar.
Selain itu beberapa tokoh yang di sodorkan Ciayo Indah dalam
cerita entah kenapa masing-masing karakter terasa begitu kuat. saya ingat betul
saat cerita ini tayang di Komunitas Bisa Menulis (KBM) komentar para pembaca
saling bersahutan membela tokoh yang satu atau menghujat tokoh yang lain. Tak jarang
malah mengidolakan tokoh Jalu yaitu adik lelaki Uli dan Saso lelaki yang
dicurigai sebagai pelaku pesugihan yang memiliki peliharaan hantu bernama
Dahlia.
Begitu ramai antusias pembaca Misteri Magrib saat itu,
setiap Bab nya begitu ditunggu-tunggu penanyangannya. Saat itu Ciayo Indah juga
memberi kesempatan kepada pembaca yang mengikuti kelas menulisnya untuk membuat
side story Misteri Magrib dan saya salah
satunya yang membuat cerita. Kami diminta menulis cerita yang masih terkait
dengan cerita Misteri Magrib baik dari segi seting waktu yakni di tahun 1980-an,
dan sett tempatnya yang di Kampung Karang namun tokoh dibebaskan untuk dibuat
sendiri atau bercerita dari POV beberapa penghuni Kampung Karang yang bukan
tokoh utama. Teman-teman bisa baca Side Story milik saya disini.
Jika teman-teman ingin merasakan pengalaman horor tanpa
berdarah-darah yang mana horor seperti inilah yang menurut saya lebih
mengintimidasi maka saya sarankan membaca Misteri Magrib dan semua karya Ciayo
Indah. Selain alur cerita yang menarik dan begitu mengalir kita juga disuguhkan
kisah romantis para tokohnya dengan manis. Tipis tapi mendalam di hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar