Minggu, 14 Januari 2024

Review Buku Misteri Magrib

 

Hola gaes,

Ketemu lagi kita, kali ini aku kembali menulikan Review salah satu novel karya penulis cerita horor favoritku Ciayo Indah. Novel berikut adalah novel terbitan pertama dari seluruh rangkaian novel beliau.

Judul : Misteri Magrib
Penulis : Ciayo Indah
Penerbit : Ujwart Media
ISBN : 9786025732669 
Jumlah halaman :292

Blurb :

Tak pernah terbayangkan dalam hidup Uli, dia akan bersinggungan dengan bebagai macam dedemit, jin dan hantu gentayangan.

Bermula dari pembakaran terhadap seorang ibu dari sahabat kecilnya selepas magrib – yang ia saksikan secara langsung – kehidupannya berubah diikuti teror demi teror. Uli terbawa kepada arus yang membuatnya harus mempertaruhkan nyawanya sendiri.

Cerita yang menegangkan , lucu, romantis, sedih, haru, bercampur jadi satu. Semuanya ada dalam kisah perjalanan Uli dan kawan-kawannya dalam menyibak misteri yang meneror kehidupan mereka juga penduduk kampung.

 


Berikut reviewnya

Novel ini sangat menarik bagiku karena alurnya yang ringan. Mengangkat tema horor di suatu perkampungan pada tahun 1980-an membuat pembaca seolah masuk kedalam cerita dengan setting yang begitu lugas di tuturkan oleh penulis. Ketiadaan alat komunikasi seperti handphone misalnya menambah greget pembaca akan situasi yang terjadi pada masa itu.

Buku pertama dari dwilogi Misteri Magrib ini membuka awal kisah tentang hantu gentayangan yang penuh misteri bernama Dahlia. Hantu perempuan ini digambarkan begitu cantik namun kejam lagi  sadis. Tak hanya menebar teror menakutkan tapi Dahlia juga membunuh warga kampung satu persatu. Acaknya korban yang terbunuh menambah rumit menguak sebab musabab hantu ini merajalela.

Cerita dituntun oleh Uli tokoh utama dalam novel ini, gadis manis sederhana dan sedikit penakut ini mulai mendapati teror sejak kepulangannya ke kampung halaman begitu selesai kuliah di kota. Baru saja mengunjungi rumah teman masa kecilnya Uli malah disambut dengan kematian ibu sahabatnya yang membakar dirinya sendiri. Meski kejadian tersebut disinyalir bahwa si ibu memang sebelumnya dianggap sakit jiwa oleh warga setempat tapi beberapa kejanggalan membuat Uli tak mudah percaya begitu saja.

Selain itu Uli pun kerap di teror di rumahnya sendiri baik saat ia sendirian maupun saat orang tua dan adiknya yang tampan Jalu  ada di rumah.

Salah satu yang membuatku tak bisa berhenti membaca semua karya Ciayo Indah adalah scene horornya yang benar-benar diluar nurul. Adegan saat Uli mengintip lubang kunci pintu kamarnya untuk melihat siapa yang membuat kegaduhan tengah malam betul-betul membuatku bergidik ngeri sendiri. Bahkan Uli pun diceritakan sampai pipis di lantai kamarnya sendiri karena tak berani keluar kamar.

Selain itu beberapa tokoh yang di sodorkan Ciayo Indah dalam cerita entah kenapa masing-masing karakter terasa begitu kuat. saya ingat betul saat cerita ini tayang di Komunitas Bisa Menulis (KBM) komentar para pembaca saling bersahutan membela tokoh yang satu atau menghujat tokoh yang lain. Tak jarang malah mengidolakan tokoh Jalu yaitu adik lelaki Uli dan Saso lelaki yang dicurigai sebagai pelaku pesugihan yang memiliki peliharaan hantu bernama Dahlia.

Begitu ramai antusias pembaca Misteri Magrib saat itu, setiap Bab nya begitu ditunggu-tunggu penanyangannya. Saat itu Ciayo Indah juga memberi kesempatan kepada pembaca yang mengikuti kelas menulisnya untuk membuat side story Misteri Magrib dan saya salah satunya yang membuat cerita. Kami diminta menulis cerita yang masih terkait dengan cerita Misteri Magrib baik dari segi seting waktu yakni di tahun 1980-an, dan sett tempatnya yang di Kampung Karang namun tokoh dibebaskan untuk dibuat sendiri atau bercerita dari POV beberapa penghuni Kampung Karang yang bukan tokoh utama. Teman-teman bisa baca Side Story milik saya disini.

Jika teman-teman ingin merasakan pengalaman horor tanpa berdarah-darah yang mana horor seperti inilah yang menurut saya lebih mengintimidasi maka saya sarankan membaca Misteri Magrib dan semua karya Ciayo Indah. Selain alur cerita yang menarik dan begitu mengalir kita juga disuguhkan kisah romantis para tokohnya dengan manis. Tipis tapi mendalam di hati.

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar