Halo gaes,
Hari ini aku coba menulis Review buku untuk pertama kalinya.
Bagi teman-teman yang sudah mengenalku pasti tahu genre yang aku suka adalah
Horor. Tapi yang tidak banyak teman-teman tahu aku sebelum Horor bacaannya
genre Sci-Fiction, Romance, Mistery, Thriler dan lain sebagainya.
Jujur aku bisa dibilang bacaannya penulis luar, dari jaman sekolah novel yang kubaca karangan Sidney Sheldon, Michael Crichton, Stephen King, Danielle Steel, Barbara Taylor and many more. Jadul ga? Jadul yah mereka memang penulis best seller di sekitar tahun 1980-1990 an.
Kok bisa aku baca pas jaman masih sekolah, berarti aku dah
tua dong, hihi. Ya ga tua-tua amatlah masih seumuran kalian kok jadi tergantung umur kalian berapa akutuh.
Novel-novel itu milik Bapakku. Hobi membaca hasil turunan dari Bapak. Kami 5
bersaudara hobi membaca semua alhamdulillah.
Dengan background bacaan seperti itu aku ga pernah baca
karya Novelis Lokal, no. Jujur aku meremehkan karangan lokal ga mungkin bisa
menyamai karya-karya hebat luar negeri pikirku waktu itu. Hingga akhirnya BHAM!
Inilah karya penulis lokal yang bikin aku JUSTRU ingin menjadi penulis seperti
beliau. Penasaran gak siiihh..... ! Novel apakah itu? Ini dia gaes.
Judul : Kabut Dendam
Penulis : Ciayo Indah
Penerbit : Uwais
ISBN : 9786025891823
Blurb :
Tumbuh dalam kemiskinan, keluarga yang penuh kepasrahan, dan
masyarakat yang suka menekan, tidak membuat Saso kecil menyerah. Semua hinaan,
cibiran dan sikap merendahkan padanya dan keluarga, dari orang-orang yang
bekuasa di kampungnya, menjadi gunungan dendam di hati Saso.
Dia bersama teman-temannya melakukan perlawanan, membuat
bukti lewat kesuksesan, hanya sayang rasa dendam menjadi lingkaran setan di
hati mereka. Membunuh iman dan nurani.
Kengerian melanda kampung, kematian tak wajar terus muncul,
telah lepas jin perempuan berhati iblis yang mampu merasuki jiwa seseorang. Pembunuhan
berantaipun terjadi.
Dendam makin pekat dan berkabut, semua tuduhan mengarah pada
Saso, dia menjadi satu-satunya tersangka.
Kembalinya Uli, Jalu dan kawan-kawan dalam perburuan kedua
mereka, menyajikan moment mendebarkan saat pertarungan terakhir dengan Dahlia
dan pertemuan Saso dengan Uli, cinta pertamanya.
Berikut Review yang akan aku sampaikan.
Novel ini menyajikan konflik yang ringan sebenarnya
pengenalan tokoh juga disampaikan dengan mulus dari awal mengalir hingga ke
tengah cerita. Dalam Kabut Dendam tokoh yang terlibat lumayan banyak tapi Ciayo
Indah selaku penulis mampu menyodorkan para tokoh ini kehadapan pembaca dengan
baik. Tidak ada tokoh yang sekedar ‘tempelan’ semua tokoh dalam cerita punya
peran yang menguntai cerita hingga ke endingnya. Oya Kabut Dendam adalah buku kedua dari
Dwilogi Misteri Maghrib. Bayangkan gaes aku mulai membaca kisah horor pertamaku
dari buku ke dua nya malah dan aku segitu jatuh cintanya dengan kisah ini. Next
aku akan Review buku pertamanya yaitu Misteri Maghrib.
Uniknya di awal cerita ini Settingnya digambarkan pada tahun
1985 dimana saat itu Handphone belumlah ada kita dibawa ke masa dimana
kehidupan masyarakat masih sederhana orang kaya sangatlah dipuja dan jumawa,
membaca novel ini lumayan membuat saya flashback ke masa lalu. Yang menarik
lagi dari cerita ini adalah misteri yang selalu menggantung di kepala pembaca selama cerita
berlangsung, pembaca juga diajak untuk mencurigai siapa pelaku sebenarnya apa
motif yang mendasari peristiwa pembunuhan. Mungkin hal itu umumlah di dalam
cerita misteri manapun tapi adakah cerita horor yang mampu meneror pembacanya
sendiri? hanya disini aku rasa.
Aku kurang tertarik dengan film horor barat mereka terlalu
sibuk dengan make-up sang hantu lupa menyajikan teror yang sesungguhnya seperti
hantu horor Jepang, Sadako misalnya. Itu film ya, nah versi novelnya jika ingin
merasakan sensasi di teror hanya dengan membaca, kalian wajib coba Dwilogi ini.
Entah bagaimana memberikan rating untuk novel Ciayo Indah,
yang jelas aku sampai ikut kelas menulis yang beliau buka waktu itu dan kalau
tidak salah satu-satunya kelas yang pernah beliau buka. Dan kami para alumni hingga
saat ini masih tergabung dalam suatu grup setelah bersama-sama berhasil
menelorkan Antologi Horor berjudul Langit Runtuh. Gaes, menulis bersama penulis favoritmu means
something ga sih? Dan aku salah satu orang yang beruntung kala itu.
Sebagus itulah novel karya Ciayo Indah ini membuatku tak
hanya ingin membaca karya berikutnya tapi juga ingin menjadi penulis seperti
beliau. So apa kalian juga ingin mencobanya?
Di Teror.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar