Minggu, 07 Januari 2024

Kabut Dendam - Ciayo Indah

 

Halo gaes, 

Hari ini aku coba menulis Review buku untuk pertama kalinya. Bagi teman-teman yang sudah mengenalku pasti tahu genre yang aku suka adalah Horor. Tapi yang tidak banyak teman-teman tahu aku sebelum Horor bacaannya genre Sci-Fiction, Romance, Mistery, Thriler dan lain sebagainya.

Jujur aku bisa dibilang bacaannya penulis luar, dari jaman sekolah novel yang kubaca karangan Sidney Sheldon, Michael Crichton, Stephen King, Danielle Steel, Barbara Taylor and many more. Jadul ga? Jadul yah mereka memang penulis best seller di sekitar tahun 1980-1990 an.

Kok bisa aku baca pas jaman masih sekolah, berarti aku dah tua dong, hihi. Ya ga tua-tua amatlah masih seumuran kalian kok jadi tergantung umur kalian berapa akutuh. Novel-novel itu milik Bapakku. Hobi membaca hasil turunan dari Bapak. Kami 5 bersaudara hobi membaca semua alhamdulillah.

Dengan background bacaan seperti itu aku ga pernah baca karya Novelis Lokal, no. Jujur aku meremehkan karangan lokal ga mungkin bisa menyamai karya-karya hebat luar negeri pikirku waktu itu. Hingga akhirnya BHAM! Inilah karya penulis lokal yang bikin aku JUSTRU ingin menjadi penulis seperti beliau. Penasaran gak siiihh..... ! Novel apakah itu? Ini dia gaes.

Judul : Kabut Dendam

Penulis : Ciayo Indah

Penerbit : Uwais

ISBN : 9786025891823

Blurb :

Tumbuh dalam kemiskinan, keluarga yang penuh kepasrahan, dan masyarakat yang suka menekan, tidak membuat Saso kecil menyerah. Semua hinaan, cibiran dan sikap merendahkan padanya dan keluarga, dari orang-orang yang bekuasa di kampungnya, menjadi gunungan dendam di hati Saso.

Dia bersama teman-temannya melakukan perlawanan, membuat bukti lewat kesuksesan, hanya sayang rasa dendam menjadi lingkaran setan di hati mereka. Membunuh iman dan nurani.

Kengerian melanda kampung, kematian tak wajar terus muncul, telah lepas jin perempuan berhati iblis yang mampu merasuki jiwa seseorang. Pembunuhan berantaipun terjadi.

Dendam makin pekat dan berkabut, semua tuduhan mengarah pada Saso, dia menjadi satu-satunya tersangka.

Kembalinya Uli, Jalu dan kawan-kawan dalam perburuan kedua mereka, menyajikan moment mendebarkan saat pertarungan terakhir dengan Dahlia dan pertemuan Saso dengan Uli, cinta pertamanya.


 

Berikut Review yang akan aku sampaikan.

Novel ini menyajikan konflik yang ringan sebenarnya pengenalan tokoh juga disampaikan dengan mulus dari awal mengalir hingga ke tengah cerita. Dalam Kabut Dendam tokoh yang terlibat lumayan banyak tapi Ciayo Indah selaku penulis mampu menyodorkan para tokoh ini kehadapan pembaca dengan baik. Tidak ada tokoh yang sekedar ‘tempelan’ semua tokoh dalam cerita punya peran yang menguntai cerita hingga ke endingnya.  Oya Kabut Dendam adalah buku kedua dari Dwilogi Misteri Maghrib. Bayangkan gaes aku mulai membaca kisah horor pertamaku dari buku ke dua nya malah dan aku segitu jatuh cintanya dengan kisah ini. Next aku akan Review buku pertamanya yaitu Misteri Maghrib.

Uniknya di awal cerita ini Settingnya digambarkan pada tahun 1985 dimana saat itu Handphone belumlah ada kita dibawa ke masa dimana kehidupan masyarakat masih sederhana orang kaya sangatlah dipuja dan jumawa, membaca novel ini lumayan membuat saya flashback ke masa lalu.   Yang menarik lagi dari cerita ini adalah misteri yang selalu menggantung di kepala pembaca selama cerita berlangsung, pembaca juga diajak untuk mencurigai siapa pelaku sebenarnya apa motif yang mendasari peristiwa pembunuhan. Mungkin hal itu umumlah di dalam cerita misteri manapun tapi adakah cerita horor yang mampu meneror pembacanya sendiri?  hanya disini aku rasa.

Aku kurang tertarik dengan film horor barat mereka terlalu sibuk dengan make-up sang hantu lupa menyajikan teror yang sesungguhnya seperti hantu horor Jepang, Sadako misalnya. Itu film ya, nah versi novelnya jika ingin merasakan sensasi di teror hanya dengan membaca, kalian wajib coba Dwilogi ini.

Entah bagaimana memberikan rating untuk novel Ciayo Indah, yang jelas aku sampai ikut kelas menulis yang beliau buka waktu itu dan kalau tidak salah satu-satunya kelas yang pernah beliau buka. Dan kami para alumni hingga saat ini masih tergabung dalam suatu grup setelah bersama-sama berhasil menelorkan Antologi Horor berjudul Langit Runtuh.  Gaes, menulis bersama penulis favoritmu means something ga sih? Dan aku salah satu orang yang beruntung kala itu.

Sebagus itulah novel karya Ciayo Indah ini membuatku tak hanya ingin membaca karya berikutnya tapi juga ingin menjadi penulis seperti beliau. So apa kalian juga ingin mencobanya?

Di Teror.

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar